KEBUDAYAAN BANGSA TIMUR


BAB 1 PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang
    Bangsa Timur umumnya dikenal baik dengan mengedepankan norma-norma, moral, dan etika, dan nilai adat istiadat serta nilai kebudayaannya yang sangat dijunjung tinggi. Kepribadian Bangsa Timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam berpakaian serta santun dalam berperilaku. Tak heran bahwa Bangsa Timur sangat terkenal dengan keramah tamahan penduduknya yang lebih bersahabat.
    Salah satu dari bangsa timur itu adalah bangsa Indonesia. Sejak jaman dahulu bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain sebagai bangsa yang memiliki kepribadian positif. Selain itu, Bangsa Indonesia juga dikenal sebagai Negara yang memiliki adat istiadat yang sangat beragam. Sebagai bangsa timur Indonesia dikenal juga sebagai bangsa yang memiliki kepribadian santun, ramah, suka bergotong-royong, peduli, empati, dan lain sebagainya.
    Santun adalah suatu sikap positif dalam berprilaku. Santun dapat di implementasikan dengan cara santun berpakaian, berbicara, berprilaku, dan lain sebagainya. Dalam kehidupan berbudaya di Indonesia, santun adalah hal yang sangat mendasar. Sopan santun adalah energi positif, yang dapat menciptakan kehidupan pribadi yang lebih berkualitas. Karena, saat seseorang mengekspresikan sopan santun dalam sikap dan perilaku, maka dia sedang menularkan energi baik kepada orang lain, dan orang lain yang merasakan energi baik tersebut, hatinya menjadi lebih peduli untuk melayani energi sopan santun.
    Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, secara tidak langsung perkembangan teknologi tersebut mempengaruhi budaya bangsa Indonesia. Budaya timur yang dianut Indonesia, mulai tercemar dengan budaya barat yang sangat bertolak belakang dengan budaya Indonesia. Perilaku santun yang sudah menjadi budaya turun temurun dari para pahlawan, semakin lama semakin memudar, terutama di generasi-generasi muda bangsa Indonesia. Sebenarnya, banyak faktor yang mempengaruhi memudarnya cerminan santun generasi muda saat ini. Perilaku bangsa lain yang cenderung hendonis dan egois merupakan salah satu contoh factor tersebut. Tetapi itu semua kembali lagi dengan perkembangan teknologi yang canggih sekarang ini. Dengan teknologi modern, setiap orang dengan mudah melihat belahan dunia lain tanpa harus bersusah payah. Cukup dengan sebuah computer dan akses internet, setiap orang sudah dapat menjelah keliling dunia, walaupun hanya di dunia maya. Tidak hanya dengan akses internet saja, tetapi tayangan-tayangan di televisi pun menjadi salah satu media juga. Dengan akses yang mudah tersebut, budaya positif para generasi muda Indonesia mulai tergerus. Generasi muda saat ini justru banyak meniru budaya barat, dibandingkan mempertahankan budayanya sendiri. Sebagian besar, anak muda mengaggap santun yang sebenarnya sebagai hal yang sangat penting tetapi justru dipandang “jadul” karena gaya hidup masyarakat yang semakin maju dan cenderung lebih mengkiblatkan diri pada perkembangan jaman dan teknologi saat ini. Kondisi demikian secara terus menerus dan sedikit demi sedikit dapat menghilangkan jati diri bangsa Indonesia itu sendiri.


 BAB 2 TEORI

    Manusia dan kebudayaan telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa, cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu(Soemardjan, Selo: 1964: 115).
    Kemudian menurut Herkovits, manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan. Hubungan yang erat antara memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic. Karena kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan kematian.
Lebih jauh dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh E. B. Tylor (1871) dalam bukunya Primitive Culture :
"Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan- kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat."
    Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku normative. Oleh karena itu, manusia yang mempelajari kebudayaan dari masyarakat, bisa membangun kebudayaan (konstruktif) dan bisa juga merusaknya (destruktif). Kebudayaan merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.


 BAB 3 ANALISIS 
A. Kepribadian Bangsa Timur
    Budaya yang terdapat di dunia beraneka ragam. Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban daerah itu masing-masing, selain itu juga karena letak geografis daerah tersebut. Manusia mendiami wilayah yang berbeda, ada yang diwilayah Barat, Timur Tengah, dan Timur. Berada di lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga berbeda. Perbedaan budaya tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Misalnya pada bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang ramah,bangsa yang mempunyai kepribadian baik,dan bangsa yang bersahabat. Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan bangsa timur. Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. Menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur, sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit. Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.

B. Ciri Khas Bangsa Timur
    Orang Timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa
Timur sangat terkenal dengan hospitality atau keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman. Bangsa Timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma-norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka. Contohnya, saja nilai kesopanan.
Hal yang paling dominan dari kebudayaan Timur adalah adat istiadat yang masih dipegang teguh.
Walaupun adat istiadat saat ini mulai pudar dan berubah. Selain itu, hal yang dominan adalah konsep gotong royong, kebersamaan menjadi hal yang paling utama.


Ramah Tamah
Gotong Royong
Sopan


C. Perbedaan Bangsa Timur Dengan Bangsa Barat

Budaya Barat
Budaya Timur
1. Lebih selektif dalam berbagai bidang.
2. Mempunyai disiplin tinggi.
3. Terus terang dan to the point
1. Kebersamaan hubungan lebih dipentingkan.
2. Menjaga perasaan orang lain.
3. Sopan santun.
4. Penghargaan terhadap orang yang lebih tua.
5. Adat istiadat yang masih dipegang teguh.


D. Unsur-Unsur Bangsa Timur Yang Diterima Masyarakat
    Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-
    orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai
    agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
    Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi
    landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.

Sumber Referensi :



Comments
0 Comments

0 komentar: