- A. Sistem Pakar
Sistem pakar (dalam
bahasa Inggris expert system) adalah
sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat
digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini
digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan
(konsultasi).
Kepakaran
(expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh
melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar
dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar
dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang,
pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. Tujuan
Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer,
kemudian ke orang lain (yang bukan pakar).
Sistem pakar adalah
suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar
manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali
dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an
dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah
suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis
informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas
masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung
dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian
tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan
kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
- B. Sejarah Sistem Pakar
Sistem Pakar petama kali
dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence) pada
pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang munculpertama kali adalah General-purpose
Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon (Sri
Kusumadewi, 2003).
Pertengahan tahun 1960-an, terjadi
pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang
spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh
E.Feigenbauh dari Universitas Stanford dan kemudian diikutu oleh MYCIN.
Awal tahun 1980-an, teknologi Sistem
Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai
aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital
Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar
dari tahun ketahun selalu mengalami perkembangan.
- C. Struktur Sistem Pakar
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan
merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan
dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah
informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk
membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Menurut Gondran
(1986) dalam Utami (2002), basis pengetahuan merupakan representasi dari
seorang pakar, yang kemudian dapat dimasukkan kedalam bahasa pemrograman khusus
untuk kecerdasan buatan (misalnya PROLOG atau LISP) atau shell sistem pakar
(misalnya EXSYS, PC-PLUS, CRYSTAL, dsb.)
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi
berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk
memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis
pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk
memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis
pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya,
mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.
Strategi penalaran
terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran
tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data
yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact
reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.
Strategi
pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran.
Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward
chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua tehnik pengendalian
tersebut.
3. Basis Data (Database)
Basis data terdiri
atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk
memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua
fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta
yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis
data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan
selama pemrosesan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini
digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan sistem. Hubungan
antar komponen penyusun struktur sistem pakar dapat dilihat pada Gambar di
bawah ini :
- D. Arsitektur Sistem Pakar
1. Knowledge base
Knowledge base merupakan representasi pengetahuan dari seorang atau beberapa pakar yang
diperlukan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan masalah. Dalam hal
ini digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada komputer.
Knowledge base ini terdiri dari dua elemen dasar, yaitu fakta dan rules.
2. Inference engine
Inference engine merupakan otak dari sistem pakar yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan
pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini
yang menganalisis suatu masalah tertentu dan kemudian mencari solusi atau
kesimpulan yang terbaik.
3. Working Memory
Working memory merupakan tempat penyimpanan fakta-fakta yang diketahui dari hasil menjawab
pertanyaan.
4. User/developer
interface
Semua software pengembangan sistem pakar memberikan interface yang
berbeda bagi user dan developer. User akan berhadapan dengan tampilan yang
sederhana dan mudah sedangkan developer akan berhadapan dengan editor dan
source code waktu mengembangkan program.
5. Explanation facility
Explanation facility memberikan penjelasan saat mana user mengetahui apakah alasan yang diberikan
sebuah solusi.
6. External programs
Berbagai program seperti database, spreadsheets, algorithms, dan lainnya yang
berfungsi untuk mendukung sistem.
- E. Ciri-ciri Sistem Pakar
1.
Terbatas pada
bidang yang spesifik
2.
Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak
lengkap atau tidak pasti.
3.
Dapat digunakan
dalam berbagai jenis komputer.
4.
Memiliki
kemampuan untuk belajar beradaptasi.
5.
Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6.
Output tergantung dari dialog dengan user.
7.
Knowledge dan inference engine terpisah
8.
Keuntungan Sistem
Pakar
9.
Memungkinkan
orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
10.
Bisa melakukan
proses secara berulang secara otomatis.
11.
Menyimpan
pengetahuan dan keahlian dari para pakar.
12.
Meningkatkan output
dan produktivitas.
13.
Meningkatkan
kualitas.
14. Mampu mengambil
dan melestarikan keahlian para pakar (terutama termasuk yang keahlian langka).
15.
Mampu beroperasi
dalam lingkungan yang berbahaya.
16.
Memiliki
kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
17.
Memiliki reabilitas.
18.
Meningkatkan
kapabilitas sistem komputer.
19.
Memiliki
kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung
ketidak pastian.
20.
Sebagai media
pelengkap dalam pelatihan.
21.
Meningkatkan
kapabilitas dalam menyelesaikan masalah.
22.
Menghemat waktu
dalam mengambil keputusan.
23.
Kelemahan Sistem
Pakar
24.
Biaya yang
diperlukan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar dan memeliharanya sangat
mahal.
25.
Sulit
dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di
bidangnya.
26.
Sistem pakar
tidak 100% bernilai benar.
- F. Perbandingan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar
Sistem Konvensional
|
Sistem Pakar
|
Informasi dan pemrosesan umumnya digabung dalam
satu program sequential
|
Knowladge base terpisah dari mekanisme
pemrosesan.
|
Program tidak pernah salah
|
Program bisa saja melakukan kesalahan
|
Data harus lengkap
|
Data tidak harus legkap
|
Sistem bekerja jika sudah lengkap
|
System dapat bekerja hanya dengan rules yang
sedikit
|
Data kuantitatif
|
Data kualitatif
|
Representasi data dalam numerik
|
Representasi pengetahuan dalam symbol
|
Eksekusi secara algoritmik (step by step)
|
Eksekusi dilakukan secara heuristic dan logik
|
Daftar Pustaka
Arhami, Muhammad. (2004). Konsep Dasar
Sistem Pakar. Andi. Yogyakarta.
Farid Azis, M, (1994), Belajar sendiri
pemrograman sistem pakar, Elexmedia
Komputindo, Jakarta, 3-48.
Turban Efraim. 1992: “Expert System And
Applied Artificial Intelegence”. Macmillan Publishing Company, Printed in The
republic Of singapore.
Kusrini,
2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset.